Langsung ke konten utama

Mengoperasikan Clapper Board

71ab2b1aefbb3fb8_clapperboard2_801w.xlarge


Pengertian clapperboard

Dalam film dan produksi video, clapperboard adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara, selain itu, clapperboard yang digunakan untuk memilih dan menandai adegan tertentu dan mengambil direkam selama produksi.

The clapperboard atau papan batu tulis adalah kombinasi dari batu tulis papan tulis yang diselenggarakan informasi mengidentifikasi adegan berikutnya dan clapstick yang yang digunakan untuk menyelaraskan suara dan gambar. Pada hari-hari awal film, satu orang akan menyelenggarakan sebuah batu tulis bagi kamera dengan informasi tempat, sementara yang lain bertepuk berengsel dua tongkat bersama di depan kamera Kombinasi keduanya ke dalam satu unit. Membuatnya lebih mudah bagi hanya satu orang untuk menangani pekerjaan kedua.Sebuah clapperboard berisi angka dan garis LED berwarna pada tongkat.

Clapperboards tradisional terdiri dari kayu dan batu tulis clapstick berengsel terpasang ke puncak batu tulis. Namun, clapperboards modern saat ini umumnya menggunakan sepasang tongkat kayu papan tulis atau papan tulis di atas kaca akrilik transparan yang tidak memerlukan pencahayaan tambahan dari sisi kamera untuk dapat dibaca. Beberapa versi juga backlit. papan tulis Smart mahal elektronik versi kode SMPTE waktu dengan nomor LED. The clapsticks garis diagonal disisipkan tradisional hitam dan putih dalam rangka untuk memastikan visual yang jelas bertepuk di hampir semua kondisi pencahayaan, tapi dalam beberapa tahun terakhir tongkat dengan garis- garis warna dikalibrasi juga menjadi tersedia. Pada beberapa produksi terutama yang dibuat di digital domain, elektronik-superimposed versi clapperboard telah menggantikan sebuah hal yang nyata. Sebuah batu tulis clapperboard kayu tradisional.

Fungsi Clapperboard

Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambar-gambar dan suaranya direkam secara terpisah. Mulai dari durasi, nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan nomor urut pengambilan gambar. Clapperboard adalah cara untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Gambar direkam pada film dengan kamera, dan suaranya direkam ke dalam tape perkam analog digital yang terpisah (atau akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). karena gambar dan suranya direkam pada 2 bagian yang berbeda, kita memerlukan cara untuk menyelaraskannya.

Clapperboard adalah cara tradisional untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selama proses editing, begitu tape recorder dan kamera berputar, operator clapperboard menempatkan clapperboard di depan kamera sehingga kamera dapat melihat, membaca adegannya.

Bagian-bagian Clapperboard





Scene : Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.
Take : Menunjukan jumlah take yang dipakai.
Sound : Kotak ini menunjukan apakan adegan yang sedang digarap mengunakan sound atau tidak.
Prod : Judul Film
Dir : Nama Sutradara
Date : Tanggal syuting
Camera : Nama penata kamera
Int dan Ext : Adegan dilaksanakan di dalam atau di luar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosedur Pengoperasian Kamera Video Sony HVR-HD 1000P

  Untuk mengetahui Prosedur Pengoperasian Kamera Video Sony HVR-HD 1000P, silahkan mendownload dokumen pdf berikut :  http://www.sony-asia.com/microsite/professional/hdv/pdf/HVR-HD1000P.pdf  Semoga bermanfaat :)

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

1. ECU (EXTREME CLOSE UP)                 ECU(EXTREME CLOSE UP)                                                    Menampilkan gambar yang sangat detail       2.  VCU (VERY CLOSE UP)                     VCU(VERY CLOSE UP)                     Jika yang di shot wajah manusia kepala bagian atas dan dagu sedikit terpotong       3 . BCU (BIG CLOSE UP)         BCU (BIG CLOSE UP)                                                              Dari wajah hingga ke leher 4 . CU (CLOSE UP)                          CU (CLOSE UP)                 Menampilkan seluruh permukaan wajah himgga sedikit ke bahu dan sedikit pada bagian dada 5. MCU (MEDIUM CLOSE UP)              MCU(MEDIUM CLOSE UP) Menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan patokan tangan pada bagian siku  sedikit ke atas 6 . MS (MEDIUM SHOT)                            MS(MEDIUM SHOT)                      Hampir

Public Hearing dari Profesi-Profesi yang Ada di UNJ Mengenai Isu-Isu

Siang itu sekitar pukul dua tepatnya pada hari Jum’at tanggal 08 Mei 2015, saya Hanifah Harfiatun Alhaq bersama teman saya Fitria Hanifa Yasita. Kami sepakat untuk melakukan wawancara kepada salah satu civitas yang berada di lingkungan kampus. Mulanya kami menuju gedung Fakultas Ilmu Sosial untuk mencari dosen sebagai narasumber, tapi ternyata hasil yang kami dapatkan 0. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke IDB I dan IDB II, dan hasil yang didapatkan pun sama seperti sebelumnya, yaitu 0. Berbekal rasa ingin tau yang sangat tinggi, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke gedung K, yaitu gedung Fakultas Ilmu Sosial. Kami pun menuju lantai dua dan akhirnya bertemu dengan seorang Petinggi Fakultas Ilmu Sosial. Beliau bernama Dr. Andy Hadiyanto MA. Lahir di Surabaya, pada tanggal 21 Oktober 1974. Bapak Andy beralamat di Perumahan Bumi Alam Indah A14, Jati Mekar, Pondok Gede. Beliau berprofesi sebagai: Pegawai Negeri Sipil (dosen), Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universi