Kamera video dilengkapi dengan beberapa perlengkapan penting, yang
masing-masing berperan sama pentingnya untuk kesuksesan perekaman video.
Bila semua petunjuk diikuti, kamera ini akan dapat menghasilkan video
yang bernilai profesional. Penting untuk diperhatikan adalah beri
perhatian yang penuh pada prosedur pemakaian dan raih pengetahuan
tentang peralatan kamera video. Hal ini terlihat seperti pekerjaan yang
menyita waktu dan tidak perlu, namun itulah yang membedakan antara
seorang profesional dan seorang amatiran.
Akhirnya, selalu, selalu, dan selalu jaga peralatanmu – bila Anda memeliharanya dengan baik, alat ini akan bertahan lebih lama dan akan menjadi perlengkapan terbaik untuk Anda. Peralatan ini dapat menghasilkan bukti yang Anda perlukan untuk membuat sebuah dokumentasi yang bernilai lebih.
Baterai
Sebelum menggunakan kamera video , pastikan selalu memiliki cukup persediaan tenaga baterai. Baterai kamera mendapat tenaga dari alat pengisi ulang yang dapat digunakan kapan saja dengan cara penggunaan yang sederhana.
Setiap baterai memerlukan waktu 1,5 sampai 2 jam untuk mengisi ulang sampai penuh, dan pada kondisi normal pemakaian, baterai ini dapat bertahan antara 2 -8 jam.
Pengertian Baterai Kamera
Baterai adalah salah satu dari sumber energi dan sangat penting bagi penggunaan kamera digital. Produsen kamera digital mengunakan berbagai macam jenis baterai yang berpengaruh terhadap harga, ukuran serta kemampuan kamera tersebut. Untuk jenis yang paling banyak digunakan saat ini, adalah baterai type Lithium dan type AA. Untuk type AA biasanya digunakan baterai Alkaline. Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar yang pada kamera digital digunakan untuk LCD dan Flash. Namun, penggunaan baterai Alkaline sebenarnya lebih disarankan untuk diganti dengan jenis NiMH yang mempunyai kapasitas lebih besar lagi dibanding Alkaline dan mempunyai kemampuan untuk di isi ulang. Sedangkan jenis baterai Lithium lebih menguntungkan dari segi berat dan ukuran, karena kamera yang menggunakan baterai type Lihtium biasanya didesign lebih compact dan lebih ringan dibanding kamera dengan baterai type AA.
Jika diperhatikan pada baterai Alkaline kemungkinan tidak terlihat berapa besar kapasitas yang tertulis pada baterai, sedangkan pada NiMH terlihat jelas berapa besar kapasitas yang dapat disimpan oleh baterai tersebut. Ketika baterai memberaikan power kepada peralatan elektronik yang memerlukan energi yang besar seperti kamera digital, peralatan komputer, portable music player sebuah baterai Alkaline hanya akan memberikan sebagian dari kapasitasnya. Sedangkan pada baterai NiMH atau NiCd, baterai tersebut memberikan lebih banyak kapasitasnya dan besarnya mendekati kapasitas maksimum pada peralatan elektronik yang rakus energi. Itu berarti pada kamera digital, sebuah NiMH dengan kapasitas 1800 mAh dapat memberikan lebih banyak foto dibanding sebuah baterai Alkaline yang mempunyai kapasitas 2800 mAh.
Baterai recharger NiCD, NiMH dan Lithioum (Li -ion)
Tipe baterai isi ulang dibagi dalam tiga kategori umum: nickel cadmium (NiCd), nickel metal- hydride (NiMH), dan lithium-ion (Li-ion). Ada juga tipe lithium polymer (Li-poly) yang supertipis, namun mahal dan jarang ada di pasaran.
Baterai NiCd merupakan jenis tertua, paling tahan banting, namun berat dan volumenya paling besar. Baterai jenis ini sudah tidak lagi banyak digunakan pada kamera karena dianggap tidak praktis. Baterai NiCad sangat rentan efek memori. Maksudnya, baterai hanya mengisi ke tingkat dimana baterai terakhir di-discharge, akibat proses akumulasi gas yang terperangkap dalam plat sel baterai. Jika baterai di-discharge hingga 30 persen dan di recharge, maka baterai hanya akan mengisi energi yang terpakai tadi (30 persen) yang dilanjutkan dengan penyusutan volume "gas" yang terperangkap.
Cara terbaik untuk menghilangkan efek memori dan membuang sisa gas terperangkap adalah dengan melakukan "burping", atau mengkondisikannya. Maksudnya, menghabiskan seluruh isi baterai pada kamera hingga benar - benar kamerea mati dan melakukan re-charging. NiMH merupakan pengembangan dari NiCd, dibanding NiCd dengan volume sama, kapasitasnya jauh lebih besar. Namun, seperti halnya NiCd, NiMH juga rawan terhadap memory effect meski tidak sebesar NiCd. Beberapa produsen baterai bahkan menyatakan NiMH produknya bebas memory effect. Fenomena ini muncul saat baterai yang belum habis dipakai sudah di-charge ulang. Bila dilakukan berkali-kali baterai dapat kehilangan kapasitasnya dan hanya mampu menampung sedikit daya saja sebelum dengan cepat habis. Memory effect dapat dihilangkan dengan mengosongkan baterai sampai habis sebelum mengisi ulang.
Li-ion (Lithium) merupakan teknologi terbaru dalam baterai kering isi ulang, lebih ringan dan lebih besar kapasitasnya dari NiMH. Ia juga tidak akan mengalami memory effect hingga Anda bebas mengisi baterai jenis ini kapan saja dan di mana saja. Namun, ia juga paling rentan dengan berbagai macam masalah.
Kata mAh merupakan satuan kapasitas baterai isi ulang. 500 mAh berarti
bila baterai dibebani 125 mA (mili amper), ia dapat bertahan 4 jam. Atau
1 jam pada 500mA. Makin besar nilai mAh sebuah baterai berarti ia akan
dapat dipakai lebih lama sebelum perlu di-charge ulang. Angka 1.2 V
menyatakan besarnya voltase baterai. Pastikan voltase baterai ini sama
dengan spesifikasi kamera Anda.
Untuk battery baru, disarankan untuk melakukan proses charging (isi) dan discharging (membuang) setrum 2 sampai 5 kali hingga battery mencapai kapasitas maksimalnya. Cara melakukan discharging dengan menggunakan baterai tersebut sampai tidak bisa digunakan lagi dikamera. Pada alat charger tertentu, disediakan fasilitas untuk discharge baterai. Biasanya fasilitas yang disediakan pada alat ini cukup aman, karena proses pengosongan hanya terjadi sampai batas yang aman.
Setiap 10-15 kali siklus isi ulang baterai NiMH, kosongkanlah baterai hingga habis sama sekali sebelum mengisi ulang. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan "bibit-bibit" memory effect yang mungkin timbul.
Jangan sekali-kali mengosongkan baterai dengan bola lampu dan kabel
hingga lampu mati. Ini akan dapat merusak sel baterai yang paling lemah
(reversal effect), dan pada gilirannya merusak semua sel. Sisakan
setidaknya 1V per sel baterai, pantaulah terus-menerus karena voltase
baterai akan turun dengan tiba-tiba. Bila Anda tidak memiliki alat untuk
itu, lebih baik jangan lakukan. Mengosongkan dengan kamera adalah cara
terbaik, karena ambang batas aman pasti tidak kelebihan.
Beberapa produsen baterai NiMH menyatakan bahwa baterainya bisa di recharge lebih dari 500 kali, namun bila baterai NiMH telah mencapai 400 kali siklus isi ulang, perlu dipersiapkan untuk penggantian baterai tersebut, karena walaupun masih bisa digunakan, biasanya kapasitasnya sudah menurun dan berarti masa pakai sebelum diisi ulang sudah berkurang.. Baterai Li-ion dapat rusak dengan mendadak jika rangkaian di dalamnya rusak.
Untuk membuang baterai yang sudah tidak digunakan, sebaiknya berhati-hati karena kandungan kadmiumnya bisa mencemari tanah.
Self Discharge
Salah satu yang perlu diperhatikan pada penggunaan baterai charge NiCad
dan NiMH adalah 'self discharge', yaitu berkurangnya kapasitas yang
terdapat pada battery walaupun tidak digunakan. Jumlah/persentasi self
discharge pada masing-masing baterai berbeda-beda, tapi bisa
diperkirakan sekitar beberapa persen (1 sampai 3%) perhari dari
kapasitas maksimumnya dan pada suhu 70 derajat Fahrenheit.
Penempatan baterai NiMH pada temperator yang lebih rendah akan sedikit membantu mengurangi efek self discharge. Ada yang menyebutkan apabila baterai NiMH dibekukan (dingin) dalam 1 bulan sisa kapasitas baterai masih ada 90% sejak terakhir di recharge. Tapi sebelum digunakan, baterai NiMH yang dibekukan tersebut harus dikembalikan dulu pada suhu ruangan yang normal. Jadi setelah kita men-charge baterai NiMH, sebaiknya disimpan pada suhu yang dingin untuk mengurangi efek self dischargenya.
Disarankan untuk me-recharge lagi baterai yang sudah disimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum digunakan. Berbeda dengan baterai Alkaline, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu ruang normal, efek self discharge yang terjadi kurang dari 2% per tahun. Sehingga walaupun disimpan dalam jangka waktu yang lama, kapasitas baterai Alkaline nyaris tidak akan berkurang dari semula. Sebagai catatan, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu 85 derajat Fahrenheit, efek self discharge hanya sekitar 5% pertahun, tapi pada 100 derajat Fahrenheit, efek self discharge baterai Alkalin sekitar 25% pertahun. Jadi apabila kita tinggal pada lokasi yang cuacanya sangat panas, disarankan untuk menyimpan baterai Alkalin pada ruang pendingin untuk menghindari efek selft discharge, walaupun persentasinya sangat kecil sekali dibandingkan efek self discharge pada baterai NiMH dalam kondisi suhu yang sama.
Baterai Lithium juga hampir sama dengan baterai Alkaline, efek self dischargenya sangat kecil dibandingkan dengan baterai NiMH, sehingga jika kita charge penuh dan disimpan pada suhu ruang normal pada waktu yang lama, kapasitanya juga tidak akan banyak berkurang. Tapi sampai saat ini untuk ketiga jenis baterai tersebut (Alkaline, NiMH, dan Lithium) baterai NiMH harganya memang lebih murah dibanding yang lainnya. Jadi dipertimbangkan saja menggunakan baterai jenis yang mana dan disesuaikan dengan peralatan yang akan digunakan.
Merawat Baterai Kamera Video
Setelah memahami karakteristik battery charger di atas maka cara merawat
Battery di bawah akan mudah dipahami mengapa harus begitu.
a. Pada saat battery baru, biasanya dia sudah mengandung muatan sedikit
sehingga bisa dipakai untuk menyalakan pesawat walau sebentar. Jangan
langsung di charge!, tapi kosongkan dahulu dengan jalan menggunakan
pesawat lalu dilanjutkan menggunakan R(esistor): 5 Ohm/5W atau gunakan
lampu rem mobil 25 W /12 V.
Hubungkan ke dua kaki R pada ke dua kutub battery yang biasanya
terhubung ke beban Ponsel/HT, jadi battery harus dilepaskan dari
pesawat, bila dilihat ada 4 kutub, maka kutub-kutub yang di pinggir
itulah yang dimaksud. Tujuannya agar semua molekul menjadi kosong
muatannya. Lamanya waktu pengosongan relatif, tapi sebagai indikasinya
biasanya R nya yang mula-mula panas lama kelamaan menjadi dingin. Baru
setelah itu battery boleh di charge sa mpai penuh. (Nilai 5 Ohm ini
cocok buat battery Ponsel/HT yang besarnya berkisar 3.6 V – 9.6 V. Bila
tegangan battery lebih besar dari ini, nilai R nya bisa ditambahkan
sedikit agar tidak terlampau panas.)
b. Selalu bila battery dipakai pesawat telah mencapai indikasi
battery-low, lepaskan dari perangkat, lakukan pengosongan seperti butir
no. 1 di atas, baru boleh di charge. Yang penting prinsipnya jangan
mengisi battery kalau tidak benar-benar kosong dulu.
c. Jangan menggunakan/menyalakan pesawat sambil di charge batterynya,
karena akan terjadi arus forward dan reverse bergantian pada battery
yang tidak kosong, sehingga mudah terjadi memory effect. Selain itu bila
pesawat nyala/dipakai arus yang ditarik dari charger cukup besar
sehingga charger menduga battery belum penuh, akibatnya charger
terus-menerus on walaupun sebenarnya battery-nya sudah penuh, akibatnya
akan merusak battery tersebut.
d. Untuk charger yang tidak otomatis, misalnya charger battery satuan (@
1,2 V) kita harus perhatikan peraturan waktu charging battery sesuai
dengan kapasitas battery dan chargernya. Misalnya kapasitas battery 1500
mAH sedangkan arus charging-nya 100 mA, maka perlu (1500:100) = 15 jam
lebih sedikit. Terlampau lama mininggalkan battery pada chargernya akan
menimbulkan memory effect.
e. Jangan mengosongkan battery dengan cara menghubung singkat, karena arus besar sekali yang mengalir
dalam battery bisa mengakibatkan ledakan, api dan putusnya jalur di
dalam battery, apalagi kalau muatan battery sedang penuh. Kalau muatan
battery hampir kosong di tandai dengan beban R yang telah dingin, ke dua
kutub battery boleh bahkan di anjurkan untuk di hubung singkat, karena
lebih membersihkan muatan yang tersisa.
Bila kita rajin mengikuti petunjuk tersebut di atas, sampai 3 - 4 th. Battery akan tetap prima, lumayan
buat menghemat devisa dan mengurangi stress akibat jengkel karena battery cepat habis. Bila
pemakaian pesawat tidak boleh terputus maka diperlukan battery cadangan selama proses di atas.
Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera cabut.
c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.
d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
e. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda.
Charging Time
Ada berbagai macam jenis alat charger yang digunakan untuk mengisi ulang
baterai NiMH atau NiCd yang kapasitasnya habis. Alat-alat tersebut
mempunyai berbagai macam sensor untuk membatasi kelebihan kapasitas
(overcharge) yang dapat mengakibatkan sel baterai tersebut rusak dan
kemampuan penyimpanannya berkurang. Sensor dalam bentuk timer, biasanya
ini sudah disesuaikan satu paket dengan jenis baterainya, sehingga dari
awal charging sampai waktu tertentu, alat charger ini dapat menghentikan
pengisian sehingga menghindari overcharge. Ada juga dalam bentuk
microprocessor yang biasanya disebut oleh produsen sebagai smart rapid
charger, yaitu dapat menghitung dengan tepat berapa sisa kapasitas
baterai sebelum alat tersebut berhenti men-charge baterai. Kadang alat
ini juga dilengkapi dengan detektor suhu baterai yang berfungsi juga
untuk membantu mengendalikan charging baterai. Trickle charge, adalah
kemampuan alat charger untuk memberikan ampere secara sedikit-sedikit ke
baterai NiMH akibat dari efek self discharge (keterangan tentang self
discharger diatas). Kemampuan ini berguna untuk menjaga agar baterai
selalu dalam kondisi penuh dan siap pakai, walaupun dibiarkan dalam
jangka waktu yang lama di alat charger.
Terdapat juga alat charge yang manual, untuk alat ini sebenarnya hampir
sama dengan alat charge yang menggunakan sensor, tapi bedanya perlu
diperhitungkan dengan tepat sehingga tidak terjadi overcharge, karena
alat ini akan men-charge terus selama belum dimatikan, jadi tidak ada
indikator baterai sudah penuh. Namun apabila charging timenya tepat dan
tidak melebihi hitungan maksimum, maka penggunaan alat ini cukup aman,
tapi biasanya arus yang diberikan cukup kecil (untuk menghindari
overcharge) sehingga diperlukan waktu lama agar baterai bisa terisi
penuh.
Untuk charging Time pada masing-masing jenis alat charge sebenarnya
mempunyai perhitungan dasar yang dapat dihitung dengan rumus ideal
sebagai berikut :
mahB = Kapasitas Maksimum Baterai
mAhC = Bersarnya Amper perjam yang diberikan charger
th = Total Waktu dalam Jam th = mAhB / mAhC
Jadi, jika baterai 1800 mAh dan Ampre Chargernya 100 mAh, berarti : 1800 / 100 = 18 jam
Waktu yang diperlukan untuk chargingnya pada kondisi ideal adalah 18 jam.
Penting !
Hindari untuk membawa baterai AA NiMH / NiCd dan disimpan pada kantong
baju atau celana (atau dibawa dengan sembarangan), pada keadaan tertentu
baterai tersebut dapat berhubungan singkat satu dengan yang lain dan
itu dapat menyebabkan panas dan bahkan menyulut api didalam kantong.
Komentar